MENGENAL KAMPOENG RECYCLE JEMBER, WHAT IS THAT ?
Salam Lestari!!
Kampoeng Recycle adalah sebuah kawasan terintegrasi yang berorientasi pada pemanfaatan, pengembangan dan pemeliharaan lingkungan terutama memberikan penekanan pada pengelolaan sampah. Kawasan yang dimaksud bersifat bertumbuh, dimulai dari menyiapkan level RT hingga kawasan pemukiman yang lebih luas pada tingkat kabupaten dengan menyesuaikan tahap perkembangannya.
Kawasan teritegrasi yang dimaksud adalah sebuah cakupan yang terdiri dari beberapa titik lokasi dengan fungsi yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan dalam pengelolaan sampah dan pemeliharaan lingkungan. Hal ini mengingat bahwa permasalahan sampah merupakan permasalahn bersama dan oleh karena itu harus direspon secara kolektif dan terintegrasi. Masing-masing pemukiman memiliki fiture dan potensi lingkungan yang berbeda, mulai dari sumberdaya manusia, kekayaan alam, hingga jaringan sosial. Mensinergikan potensi-potensi tersebut untuk mewujudkan pemukiman yang asri, sehat dan sejahtera adalah visi dan misi dari Kampoeng Recycle. Sebagai sebuah gerakan yang inisiatifnya berasal dari masyarakat, maka keberhasilannya sangat bergantung pada kerjasama dan pertisipasi warga masyarakat itu sendiri. Namun, sebenarnya keberasilan itu tercapai tidak hanya mengandalkan partisipasi dari masyarakat saja namun dalam pengembangannya, Kampoeng Recycle juga membutuhkan sebuah ilmu pengetahuan soal keterampilan dll. Untuk itu Generasi Baru Indonesia (GenBI) Jember , Komunitas mahasiswa penerima Beasiswa Bank Indonesia ini menjadi salah satu penggerak serta tonggak dalam tercapainya Kampoeng Recycle yang berlokasi di Perum Taman Gading Kabupaten Jember.
Berdasarkan petensi lingkungan yang berbeda-beda, Kampoeng Recycle jember memiliki beberapa features yang dibagi menjadi 3, yaitu :
- Eco Structures
Kategori pertama yang menjadi ciri khas dalam Kampoeng
Recycle adalah keberadaan tata ruang yang sehat dan penempatan infrastruktur
yang memenuhi standar keberlanjutan lingkungan. Termasuk dalam kategori ini
antara lain adalah, bak sampah, tanaman penghijauan hingga Taman Recycle. Taman
Recycle adalah arena publik di dalam pemukiman/perumahan yang dibranding dengan
ornamen hasil daur ulang. Selayaknya taman pada umumnya taman recyle juga
berisi bunga dan tanaman sejenis. Sebagai ikon kampung recycle, taman ini memiliki
karakter khusus dengan komponen komponen tambahan yang mampu menjadi media
komunikasi dan edukasi kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan
dan pemeliharaan lingkungan.
Komponen dalam Taman ini bisa mulai dari hidroponik,
vertical plants, fasilitas bermain anak, hingga infrastuktur sederhana yang
terbuat dari barang daur ulang seperti botol, ban bekas dll. Agar bisa
berfungsi sebagai instrumen edukasi, taman recycle juga menyediakan informasi
terkait benda benda di lingkungan taman dengan berbagai bentuk dan pendekatan,
mulai dari mural, papan informasi hingga mading atau majalah dinding.
- Eco Literacy
Sebagai sebuah gerakan, Kampung Recycle menyadari bahwa
tantangan paling besar dalam advokasi masyarakat adalah mendobrak mindset masyarakat
yang belum sepenuhnya sadar tentang kebersihan lingkungan dan pentingnya
pengolahan sampah. Oleh karena itu, perlu divisi khusus yang menangani hal hal
yang berkaitan dengan peningkatan wawasan warga masyarakat. Kategori ini
mencakup segala bentuk pendidikan sadar bagi masyarakat, mulai dari kampanye ke
sekolah sekolah, pendidikan di arena publik, pendirian green school hingga
penyelenggaraan Rumah Baca di tingkat terkecil seperti lingkup keluarga.
Rumah baca dengan lokus paling primer yaitu berada di tengah
tengah masyarakat diharapkan mampu menjadi sentra penyebaran wawasan dan
menjadi sumber informasi untuk peningkatan kesadaran masyarakat. Melalui rumah
baca ini gagasan, perencanaan dan kordinasi kegiatan kegiatan terkait
lingkungan dan pengolahan sampah dimulai. Harapannya, dengan meningkatnya
wawasan dan kesadaran, maka bentuk kepedulian dan partisipasi warga terhadap
kelestarian lingkungan juga turut meningkat.
- Eco Preneurship
Kesadaran
masyarakat yang baik akan sampah sangat membantu meringankan kerja pemerintah,
setidaknya dalam aspek utama yaitu, ekonomi dan lingkungan. Seiring dengan
peningkatan kesadaran
masyarakat terkait nilai sampah, Kampoeng Recycle
mengupayakan terjadi berbagai aktifitas
ekonomi yang berorientasi pada
kelestarian lingkungan. Tercakup di dalamnya antara lain adalah
Bank Sampah.
Keberadaan Bank
Sampah adalah menu prioritas dalam Kampoeng Recycle. Bentuk pengelolaan
sampah
paling dasar adalah mengkonversinya menjadi uang. Bank Sampah hadir sebagai
stimulan
awal yang memantik partisipasi masyarakat dalam melokalisir sampahnya.
Selain mendorong
masyarakat turut
menjaga lingkungan agar tetap bersih, keberadaan bank sampah diharapkan menjadi
penopang tambahan income bagi warga sekitarnya.
Melalui Bank
Sampah, warga bisa belajar tentang pengorganisasian lembaga, managemen modal,
akuntansi sederhana hingga pengetahuan dasar tentang investasi. Kemampuan dasar
dalam
pengelolaan dana ini akan sangat bermanfaat terutama bagi mereka yang
bercita cita membangun
wirausaha dan bisnis sendiri. Melalui Bank Sampah, warga
juga berpartisipasi dengan banyak cara
sesuai dengan kapasitas dan minat yang
mereka punya. Beberapa hal yang paling sederhana misalnya
menabung sampah,
menyedekahkan bahkan melakukan barter dengan sembako atau alat kebutuhan
rumah
tangga lainnya.
Kampoeng Recycle
juga mendorong masyarakat bukan saja menabung sampah, namun juga bergerak
ke
level selanjutnya yaitu Reuse dan Recycle. Menjual sampah dalam ukuran berat
saja tentu hanya
bisa menjadi tambahan penghasilan saja. Untuk menjadi sebuah
penghasilan yang mampu menopang
kebutuhan, sampah harus dikelola dengan logika
business. Untuk itu sampah harus ditingkatkan nilai
nya dengan cara memberikan
nilai tambah. Melalui Kampoeng Recycle masyarakat dibekali
pelatihan terkait
kreasi barang bekas hingga pengetahuan tentang branding dan membuka jaringan
untuk keperluan marketing.
Dalam divisi
ecopreneur warga Kampoeng Recycle didorong untuk terus meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan, khususnya pada aspek pemanfaatan barang bekas. keperluan
tersebut mereka
difasilitasi dengan berbagai jenis stimulan mulai dari
pelatihan, diskusi dan pemberdayaan kelompok.
Tujuannya adalah meningkatkan
kapasitas untuk mengubah sampah menjadi komoditas yang layak
jual. Tahap
selanjutnya jika berkembang adalah mengantarkan warga Kampoeng Recycle menuju
kemandirian usaha dan penguatan jaringan bisninya.
Strategy dan Sustainability
- Open
Participation/Partnership
Kampoeng Recycle lahir dari inisiatif masyarakat. terdorong oleh kesadaran masyarakat terhadap
pengelolaan sampah, kampoeng recycle dirancang untuk bisa tumbuh, berkembang dan maju bersama
masyarkat. Oleh karena itu salah satu kunci kesuksesan gerakan ini adalah dengan memberi
kesempatan pada khalayk untuk terlibat sesuai kapasitas, minat dan obsesinya masing-masing.
Masalah sampah adalah
masalah bersama, maka mengelolanya juga menjadi tanggungj awab
bersama. Dari
hulu, pembuangan sampah hingga ke hilir, pengelolaan sampah hanya mungkin
dilakukan oleh berbagai pihak. Dengan semangat gotong royong, Kampoeng Recycle
terbuka
untuk keterlibatan semua pihak, mulai dari pemerintah (seperti DLH,
Dinas Pendidikan, Dinas
Perekonomian dll), swasta (seperti pengusaha,
korporasi, Lembaga Swadaya dll) dan anggota
masyarakat lainnya baik secara
individual maupun kelompok.
- Edukasi Sebagai Pilar Gerakan
Menyadari bahwa gerakan swadaya
yang berbasis kerelaan adalah tantangan yang tidak mudah.
Maka, penunjang utama
dari keberlanjutan Kampoeng Recycle adalah terjaganya wawasan,
kesadaran dan
semangat menjaga lingkungan itu sendiri. Dengan kata lain, pendidikan adalah
pilar penting yang menjadi mesin penggerak semua kegiatan di Kampoeng Recycle.
Dengan semangat bekerja sambil
belajar dan belajar sambil bekerja, Kampoeng Recycle akan
menjadi wahana yang
menjamin tumbuhnya pengetahuan, imajinasi, kreatifitas dan produktifitas
masyarakat, khususnya dalam bidang lingkungan. Berangkat dari kesadaran
tersebut, Kampoeng
Recycle secara aktif maupun pasif membuka diri untuk
bekerjasama dengan lembaga pendidikan
seperti kampus dan sekolah ataupun
lembaga lain di masyarakat yang berkepentingan dalam
peningkatan kesadaran
lingkungan masyarakat.
SAMPAH AJA DIPERHATIIN, APALAGI KAMUUU ......

Comments
Post a Comment